Pelajaran hidup adalah hal yang penting buat orang-orang yang mendedikasikan hidupnya menuju suatu kemajuan terlebih dalam hubungan rumah tangga. Pelajaran hidup diperoleh dari pengalaman sendiri dan juga didapatkan dari pengalaman orang lain yang sudah mengalami terlebih dahulu.
Hidup adalah suatu proses pembelajaran yang tidak ada hentinya. Berikut 9 Wasiat Pernikahan Penting yang Perlu di Amalkan dalam Rumah Tangga Baru dan beberapa poin pelajaran hidup yang harapannya bisa membantu kamu dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Semoga tulisan ini dapat menjadi hal positif dan berguna.
1. Kegagalan adalah sesuatu yang positif.
Kegagalan adalah sebagian dari sukses. Sehingga untuk menuju sukses jangan alergi atau takut dengan kegagalan karena kegagalan itu lumrah dalam perjalanan menuju sukses.
Akan tetapi setiap kegagalan harus dievaluasi dan dinalisa sebijaksana mungkin untuk kemudian dapat mengambil langkah yang lebih baik dari yang sebelumnya. Kesuksesan yang diwarnai oleh kegagalan akan semakin menguatkan dan membangun pribadi kita secara tidak sadar.
2. Jangan pikirkan apa yang orang lain pikirkan terhadap keluarga kamu.
Kadang kita terlalu takut akan pemikiran orang terhadap kita. Akibatnya sering menjadi penghambat untuk kita untuk memulai melakukan hal-hal baik dan positif.
“Pasti saya dikatain kurang kerjaan kalau saya membantu anak-anak jalanan untuk belajar baca-tulis”, “Kalau saya memulai bisnis ini pasti dikatain gila, karena resikonya tinggi”. Pemikiran seperti ini pasti sering muncul.
Sebaiknya kita fokus dengan tujuan atau hal positif yang kita kejar, gunakan energi kita untuk mempelajari dan menyusun rencana terkait dengan apa yang akan kita lakukan.
3. Kerja keras akan selalu berbuah.
Tiada suatu proses yang akan menghianati hasil. Setiap kerja keras akan berbayar, baik itu bernilai materi ataupun kepuasan pribadi, asalkan dilakukan dengan perhitungan atau pertimbangan yang baik dan benar. Kadang kita melihat orang lain bisa sukses dengan cepat dan gampang.
Padahal kita tidak tahu bagaimana perjalanan orang tersebut menuju pencapaiannya atau kesuksesannya, yang kita lihat hanya suksesnya saja. Kesuksesan itu tidak pernah diperoleh secara instan, pasti melalui serangkaian proses yang membutuhkan usaha, pertimbangan, pengorbanan dan bahkan berbagai hambatan dan kegagalan.
4. Belajar untuk mengatakan tidak.
Belajar untuk mengatakan tidak pada hal-hal yang bersifat negatif. Belajar untuk mengatakan tidak ketika godaan-godaan yang seolah membujuk kita melalukan hal-hal yang negatif, dimana hal-hal negatif ini biasanya sangat menggoda, gampang, enak dan nikmat.
Fokus pada tujuan yang kamu cita-citakan, yakin dengan proses yang kamu jalani, tepis dan katakan tidak pada godaan-godaan yang akan menyurutkan langkah kamu. Jangan katakan tidak pada(hal) korupsi ya kamu, jangan sekali-kali.
5. Banyak uang bukan jaminan hidup keluargamu bahagia.
Uang adalah godaaan terbesar dalam hidup manusia. Karena dengan uang hampir semua kenikmatan dunia ini bisa dibeli. Tidak heran bahwa sebagian orang menganggap dengan memiliki uang banyak akan memiliki kebahagiaan juga.
Kesenangan sih iya, tapi kebahagiaan belum tentu. Uang bukan jaminan mencapai Kebahagiaan. Bukan Mengejar Kebahagiaan. Memiliki banyak uang juga belum tentu bahagia, bagimana kalau uang yang kita miliki malah sebaliknya menjadi beban dalam hidup?
6. Komunikasi adalah kunci hubungan keluarga yang sukses.
Dalam hidup setiap manusia akan selalu berkomunikasi. Di manapun lingkungan yang sedang dia tempati atau dengan siapapun orang yang kita hadapi, akan selalu membutuhkan komunikasi. Cara kita berkomunikasi, keahlian kita dalam berkomunikasi, juga penting dan menentukan.
Karena pastinya akan berbeda-beda tergantung di lingkungan mana kita berada, cara berkomunikasi di kantor dan di rumah contohnya. Dalam keluarga, komunikasi adalah salah satu pilar utama untuk mencapai kelanggengan dan kesuksesan berkeluarga yang kita idamkan. Dengan komunikasi yang baik akan terjalin rasa saling percaya dan bahu membahu yang dibutuhkan dalam memperkuat pondasi keluarga.
Demikian juga di lingkungan lain, seperti di kantor atau dengan relasi usaha, maupun di lingkungan pendidikan, komunikasi yang baik dan positif adalah salah satu penunjang untuk mencapai tujuan yang kita inginkan. Belajar bagaimana untuk berkomunikasi yang baik dan selalu mengutamakan komunikasi yang positif adalah kuncinya.
7. Belajar untuk selalu fleksibel.
Kebiasaan kita adalah ketika sudah berhasil dengan satu cara, maka kita cenderung untuk mengulang cara tersebut. Padahal situasi atau kondisi yang dihadapi belum tentu sama. Seiring dengan bergulirnya waktu, kehidupanpun akan semakin berkembang.
Banyak kemudahan dan hal-hal positif yang lahir dari perkembangan ini. Hidup dalam zaman sekarang ini dan waktu yang akan datang juga, menuntut kita untuk dapat selalu beradaptasi terhadap perubahan dan perkembangan kehidupan. Akan tetapi tidak semua yang harus kita adaptasikan dalam hidup kita. Ambil yang postif, jauhi yang negatif. Etika dan norma yang kita anut boleh menjadi panduan bagi kita dalam beradaptasi.
8. Jauhi orang-orang berbisa.
Ada tertulis bahwa kita harus bersekutu dengan orang-orang saleh. Saleh dalam artian, orang-orang yang beriman, yang imannya tercermin dalam sikap hidupnya. Mereka memandang kehidupan dalam artian yang sebenarnya. Bukan sebagai masa untuk merengkuh kenikmatan dan kesenangan sebanyak-banyaknya selagi masih hidup.
Orang-orang saleh ini kaya dengan pemikiran-pemikiran positif dan membangun, harapannya kita akan belajar banyak mengenai hal-hal tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan kita sendiri. Dengan demikian kita bisa menemukan makna kehidupan kita dan bisa berguna bagi orang lain.
Sebaliknya orang-orang yang beracun, penuh dengan pengaruh-pengaruh tipu muslihat, kedengkian dan benih kejahatan lainnya. Orang-orang seperti ini hanya akan membawa pengaruh negatif dalam hidup kita.
Mempengaruhi kita untuk mencapai sukses dengan cara instan tetapi ilegal. Mempengaruhi kita untuk mengejar kenikmatan hidup dan mengesampingkan keluarga, dan lainnya. Jangan pernah memberi angin dan kesempatan kepada orang-orang seperti ini, karena hanya akan menyeret kamu ke dalam kubangan masalah.
9. Memberi akan membuat keluarga kamu bahagia.
Pernahkah kamu mengalami sensasi dalam diri kamu saat orang lain tersenyum senang atas kemurahan hati kamu. Senyum yang tulus dan rasa bersyukur yang terpancar dari mata mereka pastinya akan memberi kebahagiaan yang bahkan lebih besar dalam hati kamu bukan? Disitulah kenikmatan dalam memberi.
Akan tetapi, memberi juga ada aturannya, kita juga dituntut untuk dapat berhikmat dalam menolong orang lain, supaya segala kemurahan kita bisa tepat sasaran, berguna dan berbuah buat orang yang kita tolong. Jangan menjadi sapi perahan dari orang-orang yang hidup hanya dengan mengandalkan belas kasih orang lain, tanpa mau melakukan usaha.
Hidup adalah suatu proses pembelajaran yang tidak ada hentinya. Berikut 9 Wasiat Pernikahan Penting yang Perlu di Amalkan dalam Rumah Tangga Baru dan beberapa poin pelajaran hidup yang harapannya bisa membantu kamu dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Semoga tulisan ini dapat menjadi hal positif dan berguna.
1. Kegagalan adalah sesuatu yang positif.
Kegagalan adalah sebagian dari sukses. Sehingga untuk menuju sukses jangan alergi atau takut dengan kegagalan karena kegagalan itu lumrah dalam perjalanan menuju sukses.
Akan tetapi setiap kegagalan harus dievaluasi dan dinalisa sebijaksana mungkin untuk kemudian dapat mengambil langkah yang lebih baik dari yang sebelumnya. Kesuksesan yang diwarnai oleh kegagalan akan semakin menguatkan dan membangun pribadi kita secara tidak sadar.
2. Jangan pikirkan apa yang orang lain pikirkan terhadap keluarga kamu.
Kadang kita terlalu takut akan pemikiran orang terhadap kita. Akibatnya sering menjadi penghambat untuk kita untuk memulai melakukan hal-hal baik dan positif.
“Pasti saya dikatain kurang kerjaan kalau saya membantu anak-anak jalanan untuk belajar baca-tulis”, “Kalau saya memulai bisnis ini pasti dikatain gila, karena resikonya tinggi”. Pemikiran seperti ini pasti sering muncul.
Sebaiknya kita fokus dengan tujuan atau hal positif yang kita kejar, gunakan energi kita untuk mempelajari dan menyusun rencana terkait dengan apa yang akan kita lakukan.
3. Kerja keras akan selalu berbuah.
Tiada suatu proses yang akan menghianati hasil. Setiap kerja keras akan berbayar, baik itu bernilai materi ataupun kepuasan pribadi, asalkan dilakukan dengan perhitungan atau pertimbangan yang baik dan benar. Kadang kita melihat orang lain bisa sukses dengan cepat dan gampang.
Padahal kita tidak tahu bagaimana perjalanan orang tersebut menuju pencapaiannya atau kesuksesannya, yang kita lihat hanya suksesnya saja. Kesuksesan itu tidak pernah diperoleh secara instan, pasti melalui serangkaian proses yang membutuhkan usaha, pertimbangan, pengorbanan dan bahkan berbagai hambatan dan kegagalan.
4. Belajar untuk mengatakan tidak.
Belajar untuk mengatakan tidak pada hal-hal yang bersifat negatif. Belajar untuk mengatakan tidak ketika godaan-godaan yang seolah membujuk kita melalukan hal-hal yang negatif, dimana hal-hal negatif ini biasanya sangat menggoda, gampang, enak dan nikmat.
Fokus pada tujuan yang kamu cita-citakan, yakin dengan proses yang kamu jalani, tepis dan katakan tidak pada godaan-godaan yang akan menyurutkan langkah kamu. Jangan katakan tidak pada(hal) korupsi ya kamu, jangan sekali-kali.
5. Banyak uang bukan jaminan hidup keluargamu bahagia.
Uang adalah godaaan terbesar dalam hidup manusia. Karena dengan uang hampir semua kenikmatan dunia ini bisa dibeli. Tidak heran bahwa sebagian orang menganggap dengan memiliki uang banyak akan memiliki kebahagiaan juga.
Kesenangan sih iya, tapi kebahagiaan belum tentu. Uang bukan jaminan mencapai Kebahagiaan. Bukan Mengejar Kebahagiaan. Memiliki banyak uang juga belum tentu bahagia, bagimana kalau uang yang kita miliki malah sebaliknya menjadi beban dalam hidup?
6. Komunikasi adalah kunci hubungan keluarga yang sukses.
Dalam hidup setiap manusia akan selalu berkomunikasi. Di manapun lingkungan yang sedang dia tempati atau dengan siapapun orang yang kita hadapi, akan selalu membutuhkan komunikasi. Cara kita berkomunikasi, keahlian kita dalam berkomunikasi, juga penting dan menentukan.
Karena pastinya akan berbeda-beda tergantung di lingkungan mana kita berada, cara berkomunikasi di kantor dan di rumah contohnya. Dalam keluarga, komunikasi adalah salah satu pilar utama untuk mencapai kelanggengan dan kesuksesan berkeluarga yang kita idamkan. Dengan komunikasi yang baik akan terjalin rasa saling percaya dan bahu membahu yang dibutuhkan dalam memperkuat pondasi keluarga.
Demikian juga di lingkungan lain, seperti di kantor atau dengan relasi usaha, maupun di lingkungan pendidikan, komunikasi yang baik dan positif adalah salah satu penunjang untuk mencapai tujuan yang kita inginkan. Belajar bagaimana untuk berkomunikasi yang baik dan selalu mengutamakan komunikasi yang positif adalah kuncinya.
7. Belajar untuk selalu fleksibel.
Kebiasaan kita adalah ketika sudah berhasil dengan satu cara, maka kita cenderung untuk mengulang cara tersebut. Padahal situasi atau kondisi yang dihadapi belum tentu sama. Seiring dengan bergulirnya waktu, kehidupanpun akan semakin berkembang.
Banyak kemudahan dan hal-hal positif yang lahir dari perkembangan ini. Hidup dalam zaman sekarang ini dan waktu yang akan datang juga, menuntut kita untuk dapat selalu beradaptasi terhadap perubahan dan perkembangan kehidupan. Akan tetapi tidak semua yang harus kita adaptasikan dalam hidup kita. Ambil yang postif, jauhi yang negatif. Etika dan norma yang kita anut boleh menjadi panduan bagi kita dalam beradaptasi.
8. Jauhi orang-orang berbisa.
Ada tertulis bahwa kita harus bersekutu dengan orang-orang saleh. Saleh dalam artian, orang-orang yang beriman, yang imannya tercermin dalam sikap hidupnya. Mereka memandang kehidupan dalam artian yang sebenarnya. Bukan sebagai masa untuk merengkuh kenikmatan dan kesenangan sebanyak-banyaknya selagi masih hidup.
Orang-orang saleh ini kaya dengan pemikiran-pemikiran positif dan membangun, harapannya kita akan belajar banyak mengenai hal-hal tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan kita sendiri. Dengan demikian kita bisa menemukan makna kehidupan kita dan bisa berguna bagi orang lain.
Sebaliknya orang-orang yang beracun, penuh dengan pengaruh-pengaruh tipu muslihat, kedengkian dan benih kejahatan lainnya. Orang-orang seperti ini hanya akan membawa pengaruh negatif dalam hidup kita.
Mempengaruhi kita untuk mencapai sukses dengan cara instan tetapi ilegal. Mempengaruhi kita untuk mengejar kenikmatan hidup dan mengesampingkan keluarga, dan lainnya. Jangan pernah memberi angin dan kesempatan kepada orang-orang seperti ini, karena hanya akan menyeret kamu ke dalam kubangan masalah.
9. Memberi akan membuat keluarga kamu bahagia.
Pernahkah kamu mengalami sensasi dalam diri kamu saat orang lain tersenyum senang atas kemurahan hati kamu. Senyum yang tulus dan rasa bersyukur yang terpancar dari mata mereka pastinya akan memberi kebahagiaan yang bahkan lebih besar dalam hati kamu bukan? Disitulah kenikmatan dalam memberi.
Akan tetapi, memberi juga ada aturannya, kita juga dituntut untuk dapat berhikmat dalam menolong orang lain, supaya segala kemurahan kita bisa tepat sasaran, berguna dan berbuah buat orang yang kita tolong. Jangan menjadi sapi perahan dari orang-orang yang hidup hanya dengan mengandalkan belas kasih orang lain, tanpa mau melakukan usaha.
0 Komentar